Tabrak Lari di Kendal: Murid SMP 2 Alami Patah Tulang, Pelaku Melarikan Diri


Tabrak Lari di Kendal: Murid SMP 2 Alami Patah Tulang, Pelaku Melarikan Diri

Kendal-Beritapolri.com || Sebuah peristiwa tragis mengguncang masyarakat Kendal pada Kamis siang. Seorang murid kelas 3 SMP 2 Kendal mengalami nasib nahas setelah menjadi korban tabrak lari di sekitar sekolahnya, tepat pada jam pulang, pukul 13.45. Dalam insiden tersebut, korban mengalami patah tulang kaki kanan yang parah, sementara pelaku dengan tega melarikan diri tanpa memberikan bantuan sedikit pun.

Pelaku yang Tak Bertanggung Jawab

Berdasarkan keterangan saksi, pelaku mengendarai motor Honda Vario 150 berwarna hitam, mengenakan jaket hitam, dan segera kabur ke arah timur di Jalan Soekarno-Hatta, Kendal. Meski sempat terlihat oleh beberapa orang di lokasi kejadian, pelaku dengan tanpa merasa bersalah memilih untuk meninggalkan korban dalam keadaan terluka parah.

Tindakan pengecut ini tentu tak akan lepas dari konsekuensi. Meskipun pelaku mungkin berpikir bahwa melarikan diri adalah cara untuk menghindari tanggung jawab, sesungguhnya bayang-bayang perbuatannya akan terus menghantui kehidupannya. Sebuah tindakan sembrono yang melukai seorang anak dan menghancurkan masa depannya, cepat atau lambat, akan menuntut pertanggungjawaban—baik di mata hukum, maupun di dalam hati nurani pelaku sendiri.

Dampak Serius Bagi Korban dan Keluarga

Korban, yang saat ini dalam perawatan medis, menderita patah tulang yang memerlukan waktu pemulihan lama. Trauma fisik dan mental yang dialami tidak hanya berdampak pada korban, tetapi juga memberikan beban berat bagi keluarga yang harus melihat anak mereka terluka akibat kecerobohan orang lain. Masa depan korban yang masih muda kini penuh dengan ketidakpastian karena cedera serius yang dialami.

Hantaman Nurani yang Tak Terhindarkan

Bagi pelaku, meskipun saat ini mungkin berhasil menghindari hukum, setiap napas yang diambilnya akan dibayangi oleh perbuatan ini. Tabrak lari bukan sekadar pelanggaran hukum, melainkan tindakan pengecut yang mencerminkan hilangnya rasa kemanusiaan. Kepengecutan untuk tidak menghadapi konsekuensi hanya akan menambah beban psikologis yang akan terus menghantui di setiap langkahnya.

Bayangkan bagaimana rasanya mengetahui bahwa perbuatan tersebut telah merusak kehidupan seseorang—seorang murid yang hanya ingin pulang ke rumah setelah seharian bersekolah. Hidup dengan rasa bersalah yang terus-menerus menghantui adalah harga yang harus dibayar oleh pelaku.

Ayo Bersama Berjuang Melawan Ketidakadilan

Kasus ini adalah pengingat keras bagi kita semua bahwa ketidakpedulian di jalan raya bisa mengubah hidup seseorang dalam sekejap. Masyarakat diharapkan berperan aktif dalam memberikan informasi kepada pihak berwenang untuk membantu menangkap pelaku, sehingga keadilan dapat ditegakkan. Tak ada tempat di masyarakat bagi mereka yang memilih melarikan diri dari tanggung jawab.

Bagi para pengendara, ingatlah bahwa satu detik kecerobohan bisa menghancurkan hidup orang lain. Keselamatan di jalan bukan hanya tentang menjaga diri sendiri, tetapi juga tentang melindungi orang lain. Jangan sampai ketidakadilan seperti ini terus berulang—baik di jalan raya maupun dalam kehidupan kita sehari-hari.

(Hendri) 

0 Komentar