Polres Metro Tangerang Kota Polda Metro Jaya Tampilkan Wajah dua Pelaku Pelecehan Seksual di Yayasan Darussalam An-Nur

Polres Metro Tangerang Kota Polda metro Jaya menampilkan wajah dua pelaku pelecehan seksual di Yayasan Darussalam An-Nur


Kota Tangerang - berita Polri || Polres Metro Tangerang Kota Polda metro Jaya menampilkan wajah dua pelaku pelecehan seksual di Yayasan Darussalam An-Nur, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, bernama inisial Sd (49) dan Ys (30), dalam konferensi pers di Mapolres Metro Tangerang Kota, Selasa (8/10/2024).

Keduanya hanya bisa menundukan kepala, saat sejumlah awak media menyorotinya

satu tersangka yang kini masih masuk dalam daftar pencarian orang


Hadir juga para orangtua korban dalam konferensi kasus pencabulan yang dilakukan dua pelaku yang kini telah berstatus tersangka.

Melihat wajah dua tersangka itu, para orangtua korban pun tak kuasa menahan tangis saraya meneriakinya.

"Biadab kamu Abi, anak saya kamu tipu, kamu rusak masa depannya," ujar para orangtua korban.

Selain itu Polres Metro Tangerang kota Polda Metro jaya juga turut menampilkan gambar satu tersangka yang kini masih masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), bernama Yandi

Foto Yandi tampak diletakkan dalam sebuah poster berukuran kurang lebih 30x20 sentimeter, bertuliskan DPO (Buronan).

Diketahui sebelumnya, belasan bocah laki-laki di panti asuhan yatim piatu Darussalam An-nur, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, jadi korban pelecehan seksual para pengasuhnya.

Diketahui, terdapat tiga tersangka dalam kasus pelecehan seksual tersebut di antaranya Sudirman, Yusuf dan Yandi

Sementara itu, Yandi saat ini masih dalam pengejaran pihak kepolisian atau masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Salah satu pelapor yang juga merupakan orangtua korban, Dean Desvi mengatakan, peristiwa itu pertama kali terungkap ketika salah satu relawan pengasuh berinisial F, menjadi korban pelecehan pengasuh lainnya.

Merasa ada yang janggal, F pun mencoba menelusuri dugaan pelecehan itu, terhadap sejumlah anak asuh di panti asuhan yatim piatu tersebut.

Dan benar saja, sejumlah anak asuh yang masih berusia 8 hingga 12 tahun tersebut baru berani untuk buka suara, jika mereka kerap dilecehkan tiga pengasuhnya.

0 Komentar